13 April, 2010

Anomali Air


Oleh:
Rachmad Satriotomo (2008)
Staf Divisi Media Islam FSI FEUI


Entah berapa tahun yang lalu kita terakhir kali mendengar frasa ini. Mungkin 3-4 tahun yang lalu ketika kita masih di bangku SMA. Jika saat ini ditanya pun belum tentu kita semua tahu apa itu anomali air. Anomali air adalah sifat unik air yang ”menyalahi” sifat materi secara umum terhadap suhu. 

Dalam kadarnya masing-masing, secara umum volume materi akan menyusut bila suhunya diturunkan, dan akan terus menyusut bila suhunya terus diturunkan. Lain halnya dengan volume air yang menyusut bila suhu diturunkan namun pada suhu tertentu, yaitu 4°C penyusutannya akan berhenti. Bahkan, ketika suhunya terus diturunkan volume air akan memuai sampai akhirnya membeku pada suhu 0°C. Hal ini secara sederhana dapat kita temui pada pemuaian es batu. Ketika masih dalam bentuk cair, plastik pembungkus terlihat dalam bentuk normal, namun ketika air sudah berubah menjadi es maka plastik pembungkus tadi akan mengalami ketegangan dan lemari es kita pun akan terlihat lebih penuh dari sebelumnya. Sifat termal air inilah yang disebut anomali air.

Lalu untuk apakah air memiliki sifat anomali tersebut? Kita yang hidup di negara tropis ini mungkin tidak pernah terpikir betapa bermanfaatnya sifat anomali air ini bagi kehidupan di wilayah sub tropis, terutama kehidupan di perairannya. Saat musim berganti dan suhu menjadi dingin maka kita akan lihat permukaan perairan tersebut berubah menjadi es. Mulanya tipis, lalu makin lama akan semakin tebal seiring masuknya musim dingin. Mungkin kita tidak sadar, tapi ini adalah fenomena anomali air.


Seperti yang kita tahu, volume air pada suhu 4°C adalah yang paling kecil sehingga massa jenisnya saat itu merupakan yang paling besar, yaitu 1 gram/cm3. Ketika suhu diturunkan sampai dibawah 4°C, volume air akan memuai dan sebagai konsekuensinya maka massa jenisnya akan turun menjadi kurang dari 1 gram/cm3. Karena massa jenis es lebih kecil dari massa jenis air maka es tersebut akan mengapung diatas air. Bagi ekosistem perairan di wilayah sub tropis hal ini memungkinkan kehidupan disana tetap terjaga karena air akan senantiasa ada dibawah es selama suhu tidak terlalu ekstrim hingga membekukan seluruh air yang ada.

Selain secara fisika, anomali air juga bisa dijelaskan secara kimia. Air pada suhu dibawah 4°C akan memuai karena pada suhu itu setiap enam molekul air akan membentuk heksagonal dan mampu menangkap molekul udara lebih banyak daripada ketika air berada di suhu kamar. Karena itulah maka kita merasa bahwa air dingin lebih menyegarkan karena memiliki kandungan oksigen lebih banyak daripada air pada suhu kamar.

Pertanyaan pentingnya adalah, pernahkah kita bersyukur atas hal ini? mungkin sebelum itu pertanyaannya adalah apakah kita pernah berpikir tentang yang seperti ini? Memang bukan dosa jika kita tidak tahu atau memikirkan tentang hal ini. Namun jika untuk nikmat yang dengan terang dan jelas kita ketahui dan rasakan saja kita masih jarang bersyukur, apalagi untuk nikmat yang bahkan pengetahuan kita saja tidak cukup untuk menjangkaunya. Mengingat hal ini, maka sudah sepatutnya kita berperilaku seperti Rasulullah Saw yang senantiasa bersyukur dan memohon ampun kepada Allah Swt walaupun telah dijamin masuk surga. Karena ternyata kita tidak pernah tahu, nikmat mana yang telah kita lewatkan untuk disyukuri dan dosa apa yang terlewat untuk dimohonkan ampunan.       

No comments:

Post a Comment